Hari Ahad. Berarti besok Senin. Ada ibadah sunnah lain yang menghiasi siklus 24 jam esok: puasa sunnah. Menyenangkan memang melakukan ibadah sunnah setelah semua ibadah wajib ditegakkan karena konsekuensinya yang sangat luar biasa.
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu (r.a.) meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : Allah Subhana wa ta'ala (Swt.) berfirman dalam sebuah hadist qudsi:
"Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku lebih utama daripada ibadah yang Ku-wajibkan kepadanya.Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang melaluinya ia bisa mendengar, menjadi tangannya yang dengannya ia bisa memukul, dan menjadi kakinya yang melaluinya ia bisa melangkah. Jika ia meminta kepada-Ku, niscaya Ku-beri dan jika ia meminta pelindungan kepada-Ku, niscaya ku lindungi" (H.R. Bukhari).
Tentang puasa sendiri, yang wajib adalah puasa Ramadhan. Thalhah bin Ubaidillah r.a. meriwayatkan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Saw., "Ya Rasulullah, katakanlah padaku puasa yang diwajibkan Allah atas diriku!"
"Puasa Ramadhan," jawab Rasulullah.
Kemudian lelaki itu kembali bertanya, "Apakah ada lagi yang wajib bagiku?"
"Tidak! Kecuali kau ingin berpuasa sunnah," jawab Rasulullah (H.R. Bukhari).
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasa'i, Abu Umamah r.a. bertanya pada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu."
Maka, Rasulullah Saw. bersabda, "Berpuasalah , sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa!"
Apa kiranya rahasia dibalik sabda Rasulullah Saw. ini ?
Secara umum, puasa memang saat yang tepat untuk mengistirahatkan diri. Pertanyaannya, seperti apa bentuk istirahat yang dimaksud?
Fakta menunjukan bahwa lama makanan tinggal diusus dalam proses pencernaan adalah 14 jam. Selama setahun, organ ini bekerja nyaris tanpa henti, karena jedawaktu antara makan kita tidak selama itu. Jika dimisalkan sarapan pukul 06.00, kemudian makan siang pukul 13.00, jeda keduanya hanya 7 jam, masih separuh dari waktu transit makanan. Jadi, saat makanan pagi belum terbuang, sudah masuk makan siang. Begitu seterusnya , sepanjang hari , sepanjang tahun. Kapan istirahatnya ? Padahal, peremajaan bagi organ ini tak kalah penting. Tak heran kemudian, akibatnya banyak penyakit menyertai.
Oleh karena itu , berapa lama kita berpuasa? Lebih kurang 14 jam bukan?! Itulah makna kenapa dalam banyak kajian ilmiah dinyatakan bahwa saat berpuasa merupakan saat kita memberi istirahat pada organ pencernaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar